Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump dan Partai Republik mengecam keras sikap Presiden Joe Biden yang dianggap telah ‘menyerang’ agama Kristen karena memperingati Hari Visibilitas Transgender yang tahun ini bertepatan dengan Paskah.

Hal ini kian menegaskan persaingan keduanya dalam menggaet target pemilih mereka pada pemilu mendatang. Trump berusaha mencari dukungan dari kelompok agama konservatif, sementara Biden mempertaruhkan klaimnya sebagai pembawa standar bagi Amerika yang inklusif.

Biden pada Jumat (29/3/2024) mengeluarkan proklamasi yang mengakui Hari Visibilitas Transgender, yang jatuh setiap tahun 31 Maret, yang kali ini bertepatan dengan Minggu Paskah.

Dalam sebuah pernyataan yang mengecam pernyataan Biden yang “menghujat”, juru bicara kampanye Trump, Karoline Leavitt, mengatakan tindakan tersebut adalah bagian dari “serangan bertahun-tahun Pemerintahan Biden terhadap iman Kristen.”

“Kami menyerukan kegagalan kampanye Joe Biden dan Gedung Putih untuk mengeluarkan permintaan maaf kepada jutaan umat Katolik dan Kristen di seluruh Amerika yang percaya hari esok hanya untuk satu perayaan – kebangkitan Yesus Kristus,” katanya, dilansir AFP, Minggu (31/3/2024).

Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson mengatakan di X bahwa “keterlaluan dan menjijikkan” untuk menyatakan “Minggu Paskah sebagai ‘Hari Transgender.'”

“Rakyat Amerika memperhatikannya,” tambahnya.

Gedung Putih membalas dengan pernyataan yang menunjukkan bahwa Biden, seorang Katolik yang taat, “berjuang untuk menyatukan orang-orang dan menjunjung tinggi martabat dan kebebasan setiap orang Amerika.”

“Sedihnya, tidak mengherankan jika para politisi berusaha memecah belah dan melemahkan negara kita dengan retorika yang kejam, penuh kebencian, dan tidak jujur,” kata juru bicara Andrew Bates dalam sebuah pernyataan.

“Presiden Biden tidak akan pernah menyalahgunakan keyakinannya untuk tujuan politik atau demi keuntungan,” tambahnya, sebuah pernyataan yang jelas mengenai Trump yang minggu ini mendesak para pendukungnya untuk membeli “God Bless the USA Bible” seharga US$59,99.

Trump dan Partai Republik memanfaatkan ketidaknyamanan kelompok konservatif mengenai hak-hak transgender, karena beberapa negara bagian membatasi layanan yang mendukung gender bagi anak di bawah umur dan melarang orang menggunakan kamar mandi yang tidak sesuai dengan jenis kelamin mereka saat lahir.

“Kami akan melarang laki-laki berpartisipasi dalam olahraga perempuan,” kata Trump pada kampanye, saat ia menyoroti prioritas kebijakan untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih.

Keributan Paskah terjadi setelah Trump menuai kritik atas video di platform Truth Social miliknya yang menampilkan gambar Biden terikat, seolah-olah dia sedang diculik.

Video tersebut, yang diunggah pada hari Jumat, menunjukkan dua truk pickup melaju di jalan raya, masing-masing memperlihatkan tanda dan bendera pro-Trump. Di pintu belakang truk kedua terdapat gambar Biden tengkurap yang diikat dengan tangan di belakangnya.

“Gambar dari Donald Trump ini adalah jenis omong kosong yang Anda posting ketika Anda menyerukan pertumpahan darah atau ketika Anda meminta Proud Boys untuk ‘mundur dan bersiap-siap’,” kata juru bicara Biden Michael Tyler kepada AFP, mengacu pada kelompok milisi sayap kanan yang terlibat dalam penyerangan 6 Januari 2021 di US Capitol oleh pendukung Trump.

“Trump secara teratur menghasut kekerasan politik dan inilah saatnya orang-orang menanggapinya dengan serius – tanyakan saja kepada petugas polisi Capitol yang diserang saat melindungi demokrasi kita pada 6 Januari,” imbuhnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Kumpul di Davos, Petinggi Dunia Prediksi Trump Menang Pilpres AS 2024


(luc/luc)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *