Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan, saat ini pasokan beras mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Di sisi lain, dia mengakui, harga gabah di petani juga sudah mulai turun.

Hanya saja, kata Sutarto, meski harga gabah saat ini sudah turun, efeknya ke konsumen tidak bisa langsung bersamaan. Namun, membutuhkan waktu.

“Alhamdulilah, stok yang ada di penggilingan sudah mulai naik. Kalau yang kemarin-kemarin stok di bawah 50%, sekarang sudah naik, lebih 50%,” katanya dalam dialog Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idulfitri 2024, Senin (1/4/2024).

“Jadi, ini tanda-tanda baik untuk kita semua,” ujar Sutarto.

Menurut Sutarto, harga gabah petani saat ini sudah turun signifikan dibandingkan bulan Februari lalu.

“Saat ini harga gabah sudah di kisaran Rp5.000-6.000 lebih sedikit. Artinya ini sudah sangat turun dibandingkan harga bulan Februari lalu. Karena sekarang ini sudah mulai panen,” sebutnya.

Sutarto mengatakan, penurunan harga gabah pasti akan diikuti penurunan harga beras.

“Tapi nggak langsung. Jangan harap hari ini harga gabah turun, harga beras turun hari ini juga. Pasti perlu waktu,” ujar Sutarto.

Perkembangan Harga Beras

Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras hari ini, Senin (1/4/224), cenderung turun. Harga beras premium turun Rp20 ke Rp16.240 per kg dan beras medium bertengger di Rp14.040 per kg. Sepekan lalu, 25 Maret 2024, harga beras premium tercatat di Rp16.330 per kg dan medium di Rp14.170 per kg.

Harga tersebut adalah rata-rata harian nasional di tingkat eceran.

Di tingkat produsen (petani), harga gabah juga terpantau turun. Begitu juga di tingkat penggilingan.

Harga gabah kering panen (GKP) di petani hari ini turun Rp90 ke Rp6.130 per kg dan di tingkat penggilingan turun Rp80 ke Rp6.520 per kg.

Harga gabah kering giling (GKG) juga turun Rp140 ke Rp7.380 per kg.

Sementara harga beras medium di penggilingan turun Rp70 ke Rp12.750 per kg dan beras premium turun Rp150 ke Rp14.170 per kg.

Meski begitu, harga beras di tingkat pedagang grosir hari ini masih naik, masing-masing Rp70 dan Rp110 ke Rp14.840 per kg premium dan Rp12.410 per kg medium.




Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara rilis BPS, Senin (1/4/2024). (Tangkapan layar Youtube BPS RI)Foto: Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara rilis BPS, Senin (1/4/2024). (Tangkapan layar Youtube BPS RI)
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara rilis BPS, Senin (1/4/2024). (Tangkapan layar Youtube BPS RI)

Inflasi Beras

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar memaparkan, tekanan inflasi beras sudah mulai melemah, seiring mulainya peningkatan produksi beras panen raya.

BPS mencatat, sepanjang periode April 2022-Maret 2023, harga beras sempat 3 kali mengalami inflasi bulanan di awal tahun 2023. Namun pada periode April 2023-Maret 2-24m inflasi beras yang cukup tinggi terjadi di bulan Februari 2024.

“Mundurnya masa tanam, yang diikuti masa panen, berdampak pada pola pembentukan harga beras,” kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (1/4/2024).

Dalam paparannya, BPS mencatat, harga GKP di tingkat petani pada bulan Maret 2024 turun 7,24% secara bulanan, meski masih naik secara tahunan sebesar 27,71%. Sedangkan harga GKG tercatat turun 5,47% secara bulanan, meski masih lebih mahal 34,22% secara tahunan.

Sementara untuk harga beras, BPS mencatat ada penurunan 0,87% secara bulanan di tingkat penggilingan, namun masih mahal 25,21% secara tahunan.

Dan, di tingkat grosir maupun eceran, harga beras bulan Maret 2024 tercatat masih melanjutkan kenaikan.

Harga beras di grosir tercatat naik 0,90% secara bulanan dan 20,64% secara tahunan.

Sedangkan harga beras di eceran naik 2,06% secara bulanan dan 20,07% secara tahunan.

“Harga beras yang kami sampaikan ini merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan juga mencakup seluruh wilayah di Indonesia,” ujar Amalia.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


NTP Naik & Harga Gabah Terbang 30%, Petani RI Auto Kaya Raya?


(dce/dce)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *